Tuesday, March 27, 2018

Pengalaman Liburan ke Malang #Part4 : Museum Angkut


Sampai di Malang sekitar jam 12 siang. Kami berencana untuk mengunjungi Jatim Park II, tetapi siang itu hujan deras. Kami tunggu hujan reda, lalu sekitar jam 3 Sepupu Denda menyarankan untuk mengunjungi museum angkut saja, dengan beberapa pertimbangan, kerena kami membawa Garera, museum angkut banyak lokasi indoor, sebagian outdoor sih, jam oprasional 12.00-20.00 malam. Sedangkan Jatim Park tutup jam 05.00 sore.
Jatim Park konon mirip dengan Taman Safari di Bogor, sedangkan museum angkut hanya ada di Malang. Hemmmm.. tetap saja saya masih penasaran dengan Jatim Park. Finally kami berangkat menuju museum angkut. Perjalanan sekitar 10 menit.














Harga tiket masuk Museum Angkut sebesar Rp100.000. Sampai Museum Angkut sekitar jam 3 sore. Antrian loket masih cukup ramai, ada beberapa rombongan sekolah dan pengunjung umum. Begitu pertama kali masuk, suasananya seperti museum pada umumnya yaitu ruangan besar dengan koleksi-koleksinya mulai dari transportasi tradisional hingga modern.

Lanjut naik ke lantai 2 dengan menggunakan tangga atau lift apabila kita membawa stroller. Bedanya lantai 1 dan 2 adalah  terdapat penjelasan tentang sejarah kereta api, becak, pesawat dan lainnya.

Naik tangga kearah kiri, mulai sedikit menarik yaitu terdapat restoran berbentuk isi pesawat terbang, dan terdapat bermacam-macam jenis helikopter. Saya sempet tanya ke Denda "loh ko koleksinya cuma segini, yg lainnya di mana yah? lewat mana masuknya?".



Ternyata disudut kanan lantai 2, terdapat pintu kecil dengan tulisan "Rute Selanjutnya" yang mengarah ke area Sunda Kelapa, Batavia, China Town, Stasiun Jakarta Kota, dan Pelabuhan. Ada juga mushola dan toilet. Hal yang menarik buat saya yaitu area tumpukan bangkai mobil, terlihat artistik ya.







Masuk lebih dalam lagi semakin menarik loh. Kita akan disuguhkan oleh bangunan area Gangster, area Theater Broadway, Toko Souvenir, lalu masuk lagi ke area Eropa. Area Eropa ini paling luas terdiri dari minuatur bangunan Eropa seperti Amerika, Perancis, Inggris dan koleksi mobil-mobil mewah ala Eropa.









Selesai berkeliling, kami mengunjungi Pasar Apung. Pasar Apung ini merupakan tempat pedangang kios souvenir dan makanan yang menjajakan barang dagangannya di kolam kecil tetapi tidak benar-benar mengapung dengan perahu di atas air, hanya dipinggir tembok kolam saja. Kami keluar Museum sekitar jam 7 malam, beberapa kios sudah banyak yang tutup. Kebetulan jam 7 malam itu waktu pertunjukan tarian virtual. Pertunjukannya cukup menarik, jadi kami memilih untuk duduk sebentar. Kemudian sebelum pulang kami mampir ke pusat oleh-oleh Malang di Brawijaya.


Hari terakhir di Malang rasanya belum cukup puas, emmmm sepertinya kami harus ke Malang lagi, untuk lihat tempat wisata lainya. hehe.  Terima kasih Malang untuk 3 hari 2 malamnya..

1 comment:

  1. Satu kata untuk Museum Angkut … Kereeennn. Kombinasi antara museum dan tempat rekreasi yang menyenangkan. Antara seni dan hiburan menjadi satu. Anda bisa belajar tentang sejarah alat alat transportasi yang digunakan oleh manusia dari jaman dahulu sampai sekarang. Dari Gerobak sampai Mercedez, dari pesawat capung hingga boeing, dari kebudayaan Asia sampai Eropa, Dari Bollywood hingga Hollywood semua komplit disini.


    Sekali lagi two thumbs up. Apapun citarasa seni anda, museum ini layak untuk masuk bucket list jika anda travel ke malang.

    ReplyDelete